Jumat, 13 Januari 2012

PENGANTAR STUDY ISLAM


Dosen pengampu : Muhammad Qowim, M.Ag

     Pengantar Study Islam merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di Fakultas Tarbiyah, khususnya jurusan Kependidikan Islam, mata kuliah Pengantar Study Islam mempunyai bobot 4 SKS, yang diampu oleh dosen yang menurut saya berintelektual tinggi, bersahaja, humoris dan sangat etnis, yaitu bapak Muhammad Qowim, M.Ag. Beliau sangat menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia, saya sangat terkagum dengan jiwa etnis beliau. 

     Saya, sebagai mahasiswa jurusan Kependidikan Islam tahun angkatan 2011, Fakultas UIN Sunan Kalijaga sangat bahagia dan bersyukur dapat dibimbing dan memperoleh ilmu tentang studi Islam dari Bapak Qowim. Karena saya memperoleh banyak pengalaman dan terutama ilmu yang bermanfaat dari mata kuliah Pengantas Study Islam yang dibimbing oleh bapak Qowim. Beliau dalam menyampaikan materi sangat lugas, cerdas, dan menyenagkan (fun), jadi mahasiswa mudah dan enjoy dalam menerima materi yang disampaikan Bapak Qowim.
     Mata kuliah Pengantar Study Islam merupakan mata kuliah yang awam bagi saya, karena baru pertama kalinya saya mendapatkan ilmu atau pelajaran ini. Banyak sekali ilmu maupun pengalaman yang saya dapatkan selama kurang lebih 4 bulan dalam mempelajari studi Islam. Dari mata kuliah ini pun, saya dan teman-teman lainnya belajar melakukan penelitian, yang baru-baru ini kita kerjakan yaitu meneliti fakultas mana di UIN Sunan Kalijaga yang masyarakatnya paling Islami, melalui pendekatan-pendekatan dan isu-isu yang sudah dipelajari sebelumnya. Dan penelitian ini merupakan penelitian yang baru pertama kali saya lakukan. Ya, walaupun hasilnya tidak memuaskan menurut dosen pembimbing (bapak Qowim), banyak sekali kesalahan yang kita lakukan dalam melakukan penelitian ini, namun setidaknya saya dan teman-teman sudah berusaha. Beliau sangat memberikan apresiasi terhadap jerih payah kita dalam melakukan penelitian. Beliau juga memahami kendala-kendala kita selama kita melakukan penelitian, salah satunya karena kita belum diberikan mata kuliah tentang Metode Penelitian. Dan kita sangat bersyukur dengan tugas penelitian ini, karena dari tugas inilah kita dapat berlatih melakukan penelitian dan kita juga tidak hanya mengenal seluk-beluk Fakultas Tarbiyah saja melainkan dapat mengenal dan mengetahui seluk-beluk fakultas-fakultas lain di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

     Untuk selanjutnya, saya pribadi mengucapakan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, motivasi dan ilmu yang diberikan Bapak Qowim. Saya juga tidak akan berhenti sampai disini saja dalam mempelajari studi Islam dan mempelajari etnis atau kebudayaan Indonesia, saya harus dapat mengembangkannya lagi. Dan terus belajar dari kehidupan Bapak Qowim, yang sangat menjunjung tinggi kebudayaan Indonesia. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari apa yang sudah kita dapatkan dari mata kuliah Pengantar Study Islam.

Dalam blog ini, saya juga sedikit menjelaskan tentang pendekatan-pendekatan dan isu-isu dalam melakukan penelitian yang sudah dijelaskan diatas. ^^

Kamis, 12 Januari 2012

Apakah Isu-Isu Aktual dalam Study Islam ??


1.      PLUARISME (Kemajemukan)
Sikap dasar yang harus dikembangkan kita di kehidupan ini yaitu sikap bersedia untuk menghargai adanya perbedaan masing-masing anggota masyarakat. Perbedaan ini dipandang sebagai hak fundamental, maka langkah selanjutnya adalah masyarakat itu sendiri yang menuntut kepada anggotanya untuk menjaga, menghargai dan menumbuhkan adanya perbedaan itu. Sebab tanpa perbedaan masyarakat itu cenderung tidak kreatif.
2.      HAM dan Gender dalam Studi Islam
Dalam praktiknya, lapisan masyarakat bawah tampak sekali tidak mempunyai power atau hak-hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri. Sehingga dari sini muncul berbagai penindasan dan pembodohan agar mampu mempertahankan status qounya. Berbagai penindasan dan pembodohan yang dilakukan oleh kalangan pemodal dan kaum raja-raja yang berkuasa, maka timbul suatu gerakan yang mendorong mereka keluar dari belenggu ketertindasan. Disinilah kemudian muncul corak gerakan seperti pemberontakan radikal atau revolusi sosial yang dilakukan atas keinginan terbebas dari semua penindasan dan pembodohan tersebut.
3.      CIVIL SOCIETY
Istilah ini dalam kajian keislaman dikenal juga dengan masyarakat madani yaitu masyarakat Islam yang mengacu kepada model pemerintahan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Masyarakat madani pada hakekatnya adalah reformasi total terhadap masyarakat tak kenal hukum Arab Jahiliyah dan terhadap supremasi kekuasaan pribadi seorang penguasa seperti yang selama ini menjadi pengertian umum tentang negara.


Apa saja pendekatan-pendekatan dalam Study Islam itu??



  1. PENDEKATAN NORMATIF
Merupakan sebuah pendekatan yang lebih menekan kepada aspek normatif dalam ajaran Islam sebagaimana terdapat dalam al-Quran maupun As-Sunnah. Pendekatan ini berkaitan dengan dengan tafsir, sunnah dan keilmuan naqli seperti fiqh, kalam dan tasawuf. Pendekatan ini tidak dapat berdiri sendiri, namun harus dipandu dengan pendekatan lain khususnya sosial humaniora dan kealaman.
  1. PENDEKATAN SEJARAH
Perspektif ini mencoba memahami Islam dalam sejarah turunnya dan penyebarannya sebagai realitas sosial yang berada dalam kontek sosial dan oleh karenanya ia berinteraksi dengan raelitas masyarakat pada masa itu.
Berikut ini beberapa pengertian dan makna sejarah, hasil formulasi pemikiran Muqowim tentang study Islam :
a.       Sejarah bukan mitos
b.      Sejarah buka filsafat
c.       Sejarah bukan ilmu alam
d.      Sejarah itu ilmu tentang manusia
e.       Sejarah itu ilmu tentang waktu
f.       Sejarah itu ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
g.      Sejarah itu tentang sesuatu yang tertentu
5 tahap dalam penelitian sejarah :
a.       Pemilihan topik
b.      Pengmpulan sumber
c.       Verifikasi
d.      Interpretasi
e.       Penulisan
  1. PENDEKNATAN SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI
Fokus pendekatan sosiologi dalam studi islam adalah memahami Islam sebagai fenomena yang bmenyejarah dalam sosial dan budaya. Sementara pendekatan antropologinya di lihat dari dinamika perspektif individu-individu di dalam memahami ajaran islam. Perlu di fahami ragam dan corak keislaman sesungguhnya tidak terlepas dari dinamika pemahaman umat islam yang berbeda-beda tentang ajaran islam berdasarkan setting sosial dan budaya yang melatarbelakangi sekaligus di hadapi oleh umat islam itu  sendiri
4.      PENDEKATAN HERMENEUTIK
Merupakan suatu pemahaman terhadap pemahaman yang dilakukan oleh seseorang dengan menelaah proses asumsi-asumsi yang berlaku dalam pemahaman tersebut, termasuk diantaranya konteks-konteks yang melingkupi dan mempengaruhi proses tersebut.

5.      PENDEKATAN FENOMENOLOGI
Apa yang disaksikan manusia secara fenomenologis, sesungguhnya menunjukan bahwa fenomena atau sesuatu itu ada dan tidak harus dibarengi prasangka-prasangka atau intervensi-intervensi manusia terhadap sesuatu itu sendiri. Sebab sesuatu itu tadi mengungkapkan hakikat dirinya sendiri. Dengan demikian, maka fenomena tersebut ada karena dirinya dan bukan ada karena prasangka-prasangka manusia terhadapnya.

6.      PENDEKATAN ILMU-ILMU KEALAMAN
Fakta menunjukan bahwa sains dan agama adalah dua hal yang semakin memainkan peranan penting dalm kehidupan manusia. Perkembangan sains di dunia modern tidak berarti menurunnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia.
Pendekatan pertama, agama dilandaskan pada asumsi-asumsi keyakinan, sedangkan sains tidak mau menerima begitu saja segala sesuatu sebagai benar.
Pendekatan kedua, banyak ilmuan atau teolog tidak menemukan adanya pertentangan antara agama dan sains. Menurut mereka, masing-masing adalah valid meskipun hanya dalam batas ruang lingkup penyelidikan mereka sendiri yang sudah jelas.
Pendekatan ketiga, lebih mencoba menggapai kejelasan suatu tahap guna mengupayakan suatu gambaran yang jelas dan padu perihal pertautan antara sains dan agama.
Terahir pendekatan keempat, menegaskan bahwa alam semesta ini adalah suatu totalitas yang terbatas, koheren, rasional, dan tertata. Memberikan gambaran umum tentang segala sesuatu yang secara konsisten mendorong pencarian ilmiah dan membebaskan ilmu pengetahuan itu dari keterkaitan-keterkaitan pada ideologi-ideologi yang membelenggu.